Minggu, 22 Desember 2013

PRINSIP-PRINSIP PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN DINUL ISLAM

Di antara nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang tiada terhingga, ada satu nikmat yang tertinggi nilainya karena nikmat ini dengan izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan membawa hamba Nya, baik manusia maupun jin ke pintu gerbang keselamatan dunia akherat. 

Nikmat yang tertinggi itu ialah nikmat Dinul Islam. Ia merupakan satu-satunya nikmat yang mampu menghantarkan hamba-hamba Nya dengan izin Nya kepada keselamatan, kebahagiaan dan kejayaan yang sebenarnya, baik di dunia maupun di akherat. 

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, Surah Az-Zukhruf ayat 43  :


faistamsik bialladzii uuhiya ilayka innaka 'alaa shiraathin mustaqiimin

[43:43] Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus. 


Ketinggian nilai Dinul Islam dan kebaikan kaum Muslimin ini akan benar-benar menjadi kenyataan apabila hakekat akidah dan syariatnya benar-benar dipahami sehingga benar pengamalannya.

Alloh Subhana Wa Ta'ala  menetapkan beberapa prinsip mengamalkan Dinul Islam:

PERTAMA, Islam wajib diamalkan secara murni, syaratnya tidak boleh dicampur dengan ajaran/ideologi ciptaan akal manusia seperti: demokrasi, sosialisme, nasionalisme, Pancasila dan lain-lain.

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa" (Qs Al-An'am 153).
أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ

[39:3]Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).

Az-Zumar

Maka syarat utama mengamalkan Dinul Islam adalah aqidahnya harus benar-benar dijaga agar bersih dari berbagai bentuk kemusyrikan.

Didalam Mengamali Islam, Yang Harus Bersih;
 

1. العقدة#العقدة اللكفرية= Aqidah Wajib Bersih Dari aqidah Kufriyah
2.
ا لتوحيد#الشرك= Tauhid Harus Besih Dari Syirik
3.
الإيمن#الإيمن الكفر= Iman Harus Bersih Dari Kekufuran
4.
العبادة
# البدعة= Ibadah Harus Bersih Dari Bid'ah
5.
الأخلاق# الأخلاق المذمومة= Akhlak Harus Bersih Dari Akhlak Tercela
6.
المعاملة#المعاملةالجاهلية= Mu'amalah Hrs Bersih dr Mu'amalah Jahiliah
7.
القيادة#قيدةالكفرية= Kepemimpinan Hrs Bersih dr Kaum kafir&munafiq
8.
المهاج#منهاج الباطلية = Manhaj Harus Bersih Dari Manhaj Batil



KEDUA: Islam wajib diamalkan secara kaffah yakni keseluruhan, tidak boleh dipotong-potong yakni ada yang diamalkan dan ada yang ditolak.
 كامل  atau شامل

Mengamalkan syariat Islam secara sepotong-potong adalah langkah syaitan yang dimurkai Alloh Subhana Wa Ta'ala;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ


“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” (Al-Baqarah 208).

Keterangan:

Dalam ayat tersebut di atas Allah Subhana Wa Ta'ala menerangkan kepada orang-orang yang beriman agar mengamalkan semua Syariat dan hukum-hukum Islam, dan jangan sampai ada yang sengaja ditinggalkan meskipun hanya satu Syariat karena semata-mata pertimbangan untung rugi keduniaan.

إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan Kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan Perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), (Qs. An Nisa’ (4) ayat 150)


أُولَٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقًّا ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا

Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. (Qs. An Nisa’ (4) ayat 151

,
Hal ini diterangkan oleh Allah Subhana Wa Ta'ala dalam Al Quran dalam firman-Nya, Al-'Araaf  16-17;



[7:16] Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus



[7:17] kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta'at).




[7:18] Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang-siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".

Dan firman-Nya lagi, Surah Shaad 82-83:

[38:82] Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,



[38:83] kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka1305

Keterangan:
Yang dimaksud “hamba-hamba yang mukhlas” dalam surat Shaad ayat 83 diatas ialah orang-orang yang telah diberi taufik untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah Subhana Wa Ta'ala. Ayat-ayat tersebut diatas jelas menerangkan bahwa mayoritas umat manusia menyeleweng dari tuntutan hati nuraninya yang murni yakni mencari sistem hidup dengan Syariat Islam, kepada tuntutan hawa nafsunya karena tergoda oleh Iblis / Syeitan.


KETIGA,  Islam wajib diamalkan dalam negara Islam atau Khilafah Islamiyah, sebab pemimpinnya orang Islam itu hanya Alloh, Rosul-Nya dan orang-orang beriman yang taat.

“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)” (Al-Ma’idah 55).

Maka setiap Muslim hanya wajib mentaati Alloh, Rosul-Nya dan ulil amri mukmin yakni pemimpin negara Islam atau khalifah.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا


“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” (An-Nisa’ 59).

Islam tidak boleh sengaja diamalkan di negara kafir, sebab pemimpin negara kafir adalah thaghut, dia pemimpinnya orang kafir, yang peranannya memurtadkan orang Islam.

اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ ۗ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya” (Al-Baqarah 257).
 

Maka setiap orang Islam wajib menjauhi dan mengingkari thaghut, tidak boleh mentaatinya. 

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلَالًا بَعِيدًا“

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya"(An-Nisa’ 60)

Maka setiap orang Islam yang tinggal di negara kafir wajib berjuang merubah negara itu menjadi negara Islam dengan cita-cita dakwah dan jihad.

RESUME: PRINSIP-PRINSIP PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN DINUL ISLAM

Alloh Subhana Wa Ta'ala  menetapkan beberapa prinsip mengamalkan Dinul Islam:

PERTAMA, Islam wajib diamalkan secara murni, syaratnya tidak boleh dicampur dengan ajaran/ideologi ciptaan akal manusia seperti: demokrasi, sosialisme, nasionalisme, Pancasila dan lain-lain.

Dalil :

Qs Al-An'am 153; Jalan yang lurus jalan yang diperintahkan Allah.
Az-Zhukhruf [39:3]: Kepunyaan Allah agama yang bersih
Didalam Mengamali Islam, Yang Harus Bersih;  

1. العقدة#العقدة اللكفرية= Aqidah Wajib Bersih Dari aqidah Kufriyah
2.
ا لتوحيد#الشرك= Tauhid Harus Besih Dari Syirik
3.
الإيمن#الإيمن الكفر= Iman Harus Bersih Dari Kekufuran
4.
العبادة
# البدعة=Ibadah Harus Bersih Dari Bid'ah
5.
الأخلاق# الأخلاق المذمومة=Akhlak Harus Bersih Dari Akhlak Tercela
6.
المعاملة#المعاملةالجاهلية=Mu'amalah hrs Bersih dr Mu'amalah Jahiliah
7.
القيادة#قيدةالكفرية=Kepemimpinan hrs Bersih dr Kaum kafir dan munafiq
8.
المهاج#منهاج الباطلية = Manhaj Harus Bersih Dari Manhaj Batil


KEDUA:
Islam wajib diamalkan secara kaffah yakni keseluruhan, tidak boleh dipotong-potong yakni ada yang diamalkan dan ada yang ditolak.
كامل atau
شامل
Dalil:
Al-Baqarah 2: 208; masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan
An Nisa’ 4:150-151
: Beriman kepada yg sebahagian dan kafir terhadap sebahagian yg lain
Al-'Araaf  16-18; Iblis akan (menghalang-halangi) anak adam dari jalan Allah
Shaad 82-83; Iblis akan menyesatkan anak adam kecuali yang mukhlis


KETIGA,
Islam wajib diamalkan dalam negara Islam atau Khilafah Islamiyah, sebab pemimpinnya orang Islam itu hanya Alloh, Rosul-Nya dan orang-orang beriman yang taat.


Dalil:
Al-Ma’idah 55;
pemimpin orang Islam itu hanya Alloh, Rosul-Nya dan orang2 beriman yg taat
An-Nisa’ 59: taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Al-Baqarah 257: Islam tidak boleh sengaja diamalkan di negara kafir
An-Nisa’ 60: wajib menjauhi dan mengingkari thaghut, tidak boleh mentaatinya. 


Maka setiap orang Islam yang tinggal di negara kafir wajib berjuang merubah negara itu menjadi negara Islam dengan cita-cita dakwah dan jihad.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar