|
|
Dalil-dalil meng-ilmui kalimah
syahadat. |
|
Ilmu Untuk Menolak Kebodohan
Untuk menghindari
kita dari kebodohan akan makna dan kandungan kalimat syahadat dan agar nilai
kalimat syahadat kita menjadi benar maka kita harus mengilmui tentang hakikat
yang terkandung dalam kalimat syahadat.
Dan Allah Subhana Wa Ta’ala telah memerintahkan agar kita mengilmui tentang
kalimat syahadat tersebut, adapun dalil-dalilnya adalah :
QS Muhammad (47) ayat 19: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-muhammad-ayat-12-24.html
|
fai'lam annahu laa ilaaha illaa allaahu waistaghfir
lidzanbika walilmu/miniina waalmu/minaati
waallaahu ya'lamu
mutaqallabakum wamatswaakum
|
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak
ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu
dan bagi (dosa) orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah
mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.
Dalam ayat ini ada bentuk kalimat perintah untuk mengilmui tentang kalimat
syahadat, yaitu pada kata: “Maka ilmuilah, atau maka ketahuilah” bahwa tidak
ada Ilah kecuali Allah Subhana Wa Ta’ala. Jadi kalimat syahadat tidak cukup
hanya dilafadzkan semata, namun juga harus di-ilmui.
|
|
| QS. Ali Imran(3) ayat 18: |
|
|
|
syahida allaahu annahu
laa ilaaha illaa huwa waalmalaa-ikatu wauluu al'ilmi qaa-iman bialqisthi laa ilaaha illaa huwa al'aziizu alhakiimu
|
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Ilah
melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat
dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada
Ilah melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
Ayat ini menjelaskan
bahwa Allah Subhana Wa Ta’ala pun bersyahadat atau menyatakan tidak ada Ilah
kecuali Dia, kemudian juga para malaikatpun menyatakan perkara yang sama, dan
begitu juga orang-orang yang memiliki ilmu tentang kalimat syahadat juga
menyatakan tidak ada Ilah selain Allah Subhana Wa Ta’ala dan orang yang
memiliki ilmu tentang kalimat syahadat itulah yang akan dapat ‘menegakkan kalimat
syahadatnya dengan benar.
.
QS. Az-Zukhruf (43) ayat 86
.
walaa yamliku alladziina yad'uuna min duunihi alsysyafaa'ata illaa man
syahida bialhaqqi wahum ya'lamuuna
|
Dan
sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi
syafa'at; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa'at ialah) orang yang
mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya.
Tafsir Jalalain
86.◄(Dan tidaklah memiliki apa-apa yang mereka seru) yang mereka sembah,
dimaksud adalah orang-orang kafir pelakunya (selain Dia) selain Allah
(suatu syafaat pun) bagi seseorang (tetapi yang dapat memberi syafaat ialah
orang yang mengakui yang hak) yakni orang yang telah mengatakan, "Laa
Ilaaha Illallaah"/tiada Ilah selain Allah (dan mereka mengetahui) apa yang
mereka akui dengan kalbunya, yaitu yang telah diucapkan oleh lisannya. Yang
dimaksud antara lain ialah Nabi Isa, Nabi Uzair dan malaikat-malaikat, sesungguhnya
mereka dapat memberi syafaat kepada orang-orang yang beriman.►Didalam ayat ini menjelasakan bahwa
orang-orang yang mendapat syafa’at adalah orang yang telah bersyahadat dengan
benar dan dalam keadaan mengilmui tentang kalimat syahadat.
Barang siapa yang mati dan ia dalam keadaan mengilmui bahwa tidak ada ilah kecuali Allah maka idia
akan masuk surga. (HR. Muslim)
Demikianlah dalil-dalil meng-ilmui kalimah
syahadat.
|
|
|
|
wah kok Allah mirip manusia ya pakai bersyahadat juga, apakah Allah itu butuh pengakuan bahwa dia itu ilah?
BalasHapuskok beda sama tuhannya orang Yahudi & Kristen, kalo tuhannya orang Yahudi & Kristen bukan bershahadat tapi malah saklek tidak mau ditawar begini perintahNya di kitab Taurat:
"Jangan ada ilah lain di hadapanKu"
artinya Dia itu mutlak dan tidak butuh pengakuan manusia kalo memang Dia itu satu-satunya yang harus disembah.
Nama Tuhannya orang Yahudi & Kristiani itu Yahweh bukan Allah karena Allah itu tuhan sesembahannya kaum pemuja berhala Qurais Arab