Minggu, 24 November 2013

8. Catatan dari penjara seri 8 Dinul Islam wajib diamalkan secara bersih (Bab Kepemimpinan wajib bersih dari kepemimpinan kafir dan sekuler (2)

(Ustadz Abu Bakar Ba’asyir -fakkallohu asroh-)
سم الله الرحمن الرحيم

Catatan dari penjara seri 8
Dinul Islam wajib diamalkan secara bersih 
(Bab Kepemimpinan wajib bersih dari kepemimpinan kafir dan sekuler (2)


THOGHUT:

Pemimpin-pemimpin sesat dan menyesatkan orang banyak / pengikut-pengikutnya yang tersebut dalam Al Quran itu oleh Allah Subhana Wa Ta'ala dinamakan Thoghut (yang melampaui batas). Thoghut adalah pemimpin Kafir dan sekuler yang program kepemimpinannya mengeluarkan rakyatnya / pengikutnya dari cahaya / keimanan dan menyeret mereka kepada kegelapan jahilliah / kekafiran.
Hal ini diterangkan oleh Allah Subhana Wa Ta'ala  dalam firman-Nya
,
Al Baqaraah 257;



allaahu waliyyu alladziina aamanuu yukhrijuhum mina alzhzhulumaati ilaaalnnuuri waalladziina kafaruu awliyaauhumu alththaaghuutu yukhrijuunahum mina alnnuuri ilaaalzhzhulumaati ulaa-ika ash-haabu alnnaari hum fiihaa khaaliduuna

[2:257] Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

Adapun perwujudan pemimpin Thoghut yang nampak sehari-hari antara lain adalah:

Ø          
Semua pemimpin Kafir terutama dalam negara-negara Kuffar.
Ø          Semua pemimpin yang dhohirnya memeluk Islam yang memimpin negara-negara umat Islam, tetapi mereka berpaham sekuler (memisahkan antara Syariat dan urusan kenegaraan, sehingga menolak hukum Islam dijadikan hukum positif di negara yang dipimpinnya). 
Semua pemimpin-pemimpin negara yang tersebut di atas adalah sesat dan menyesatkan yang akan menyeret rakyatnya / pengikutnya ke neraka jahanam. Oleh karena itu Orang-orang Kafir baik ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) maupun orang Musyrik dan kaum Sekuler dilarang oleh Allah Subhana Wa Ta'ala untuk diangkat menjadi pemimpin umat Islam.



Hal ini diterangkan oleh Allah Subhana Wa Ta'ala dalam firmanya Surah
Aali Imraan 28;



laa yattakhidzi almu/minuuna alkaafiriina awliyaa-a min duuni almu/miniina waman yaf'al dzaalika falaysa mina allaahi fii syay-in illaa an tattaquu minhum tuqaatan wayuhadzdzirukumu allaahu nafsahu wa-ilaaallaahi almashiiru

[3:28] Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang kafir menjadi wali192 dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).

Firman-Nya lagi dalam Surah Al Maa-idah 51;



yaa ayyuhaaalladziina aamanuu laa tattakhidzuu alyahuuda waalnnashaaraa awliyaa-a ba'dhuhum awliyaau ba'dhin waman yatawallahum minkum fa-innahu minhum inna allaaha laa yahdii alqawma alzhzhaalimiina

[5:51] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

Firman-Nya lagi dalam Surah Al Maa-idah 57;



yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa tattakhidzuu alladziina ittakhadzuu diinakum huzuwan wala'iban mina alladziina uutuu alkitaaba min qablikum waalkuffaara awliyaa-a waittaquu allaaha in kuntum mu/miniina

[5:57] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.

Keterangan:


Berdasarkan ayat-ayat tersebut diatas, maka sudah jelaslah bahwa haram hukumnya kaum Muslimin mengangkat orang-orang Kafir sebagai pemimpin mereka terutama dalam urusan pemerintahan. Demikian pula kaum Sekuler karena pada hakekatnya Kaum Sekuler juga termasuk golongan Kafirin karena mereka menolak mengatur negara dan rakyat yang dipimpinnya dengan hukum Allah secara Khaffah.

Hal ini diterangkan oleh Allah Subhana Wa Ta'ala dalam firman-NyaAl Maa-idah  44   Ayat ;



innaa anzalnaaalttawraata fiihaa hudan wanuurun yahkumu bihaaalnnabiyyuuna alladziina aslamuu lilladziina haaduu waalrrabbaaniyyuuna waal-ahbaaru bimaa istuhfizhuu min kitaabi allaahi wakaanuu 'alayhi syuhadaa-a falaa takhsyawuu alnnaasa waikhsyawni walaa tasytaruu bi-aayaatii tsamanan qaliilan waman lam yahkum bimaa anzala allaahu faulaa-ika humu alkaafiruuna

[5:44] Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.


Perwujudan thoghut di samping wujudnya berupa pemimpin / pemerintahan negara juga berupa undang-undang, ajaran / ideologi buatan manusia yang bertentangan dengan syariat Islam seperti demokrasi, sosialis, komunis, kapitalis, nasionalis dan semua undang-undang dasar dan falsafah negara yang diluar Islam.

Semua itu merupakan thoghut yang menjerumuskan umat dari kegelapan hidup dunia akherat. Itulah sebabnya Allah Subhana Wa Ta'ala memerintahkan agar umat Islam meninggalkan semua itu dan mencukupkan diinul Islam sebagai satu-satunya asas (asas tunggal) kehidupan mereka baik secara pribadi, masyarakat dan negara, demikian pula Allah melarang mengikuti jalan-jalan / ideologi-ideologi / falsafah-falsafah (ajaran-ajaran) hidup buatan manusia sebagai mana yang difirmankan oleh Allah dalam surat Al An’am: 153.

wa-anna haadzaa shiraathii mustaqiiman faittabi'uuhu walaa tattabi'uu alssubula fatafarraqa bikum 'an sabiilihi dzaalikum washshaakum bihi la'allakum tattaquuna

[6:153] dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)521, karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. 

PROGRAM KEPEMIMPINAN ORANG KAFIR / SEKULER:
Adapun program kepemimpinan orang Kafir yang diterangkan oleh Allah Subhana Wa Ta'ala dalam Al-Quran adalah sebagai berikut: Memperbanyak kerusakan di bumi.  

Allah Subhana Wa Ta'ala berfirman Al Fajr 10,11,12:

wafir'awna dzii al-awtaadi

[89:10] dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),




alladziina thaghaw fii albilaadi

[89:11] yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,



fa-aktsaruu fiihaa alfasaada

[89:12] lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,


 Dan firman-Nya lagi, Surah An-Naml 48;


wakaana fii almadiinati tis'atu rahthin yufsiduuna fii al-ardhi walaa yushlihuuna

[27:48] Dan adalah di kota itu1100 sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.

Keterangan
:



Di dalam ayat tersebut diatas (An Naml : 48) disebutkan ada sembilan orang lelaki yang membuat kerusakan di muka bumi,Imam Ibnu Katsir menerangkan bahwa sembilan orang tersebut ialah para pembesar kaum Tsamud.

Beliau berkata: ”Adapun mereka dapat menguasai kaum Tsamud karena mereka pembesar-pembesar dan pemimpin-pemimpin mereka” (Mukhtasor tafsir Ibnu Katsir).


Adapun yang dimaksud memperbanyak kerusakan di bumi yang diterangkan dalam ayat tersebut diatas ialah, program mereka hanya membangun benda-benda untuk tujuan kemewahan dan berbangga-bangga, dan membangun tempat-tempat maksiat dan perbuatan-perbuatan munkar untuk memuaskan hawa nafsu dan menghalang amalan-amalan Ma’ruf, sehingga akhlak pengikut / rakyatnya rusak dan kepercayaan mereka sesat, penuh kemusyrikan. Inilah kerusakan yang sebenarnya hasil dari pada program kepemimpinan orang-orang Kafir.

Hal ini diterangkan oleh Allah Subhana Wa Ta'ala dalam firman-Nya
At Taubah 67 :


almunaafiquuna waalmunaafiqaatu ba'dhuhum min ba'dhin ya/muruuna bialmunkari wayanhawna 'ani alma'ruufi wayaqbidhuuna aydiyahum nasuu allaaha fanasiyahum inna almunaafiqiina humu alfaasiquuna

[9:67] Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya648. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik

Memurtadkan kaum beriman

Adalah menjadi rencana orang-orang Kafir terutama apabila menguasai dan memimpin umat Islam, pasti berusaha memurtadkan kaum Muslimin secara proaktif. Dan menghalangi kaum Muslimin untuk mengamalkan Syariatnya secara sempurna.

 Hal ini diterangkan oleh Allah Subhans dalam firman-Nya, Al Baqaarah : 217





yas-aluunaka 'ani alsysyahri alharaami qitaalin fiihi qul qitaalun fiihi kabiirun washaddun 'an sabiili allaahi wakufrun bihi waalmasjidi alharaami wa-ikhraaju ahlihi minhu akbaru 'inda allaahi waalfitnatu akbaru mina alqatli walaa yazaaluuna yuqaatiluunakum hattaa yarudduukum 'an diinikum ini istathaa'uu waman yartadid minkum 'an diinihi fayamut wahuwa kaafirun faulaa-ika habithat a'maaluhum fii alddunyaa waal-aakhirati waulaa-ika ash-haabu alnnaari hum fiihaa khaaliduuna


[2:217] Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah134. Dan berbuat fitnah135 lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Dan firman-Nya lagi,
Ali Imraan 100;

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu in tuthii'uu fariiqan mina alladziina uutuu alkitaaba yarudduukum ba'da iimaanikum kaafiriina

[3:100] Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.

Dan firman-Nya lagiAli Imraan  149:

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu in tuthii'uu alladziina kafaruu yarudduukum 'alaa a'qaabikum fatanqalibuu khaasiriina

[3:149] Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta'ati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi.

Firman-Nya lagi, Surah 
Al Baqaraah  120:


walan tardaa 'anka alyahuudu walaaalnnashaaraahattaa tattabi'a millatahum qul inna hudaaallaahi huwa alhudaa wala-ini ittaba'ta ahwaa-ahum ba'da alladzii jaa-aka mina al'ilmi maa laka mina allaahi min waliyyin walaa nashiirin

[2:120] Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.

Dari ayat-ayat tersebut di atas jelas bahwa kepemimpinan orang Kafir pasti akan melahirkan kerusakan yang hebat bagi orang yang beriman, yaitu melipat gandakan kemungkaran, perbuatan maksiat dan menghalangi perbuatan Ma’ruf. Disamping itu secara proaktif menggerakkan usaha-usaha untuk memurtadkan orang beriman.(Saveabb.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar